Senin, 22 Mei 2017

Trofi Perdana Jakarta Pertamina Energi Proliga


YOGYAKARTA - Tim bola voli putra Jakarta Pertamina Energi (JPE) sukses mengangkat trofi perdana mereka di ajang Proliga. Pasukan Putut Marhaento menang tiga set langsung 26-24, 25-15, dan 25-12 atas Palembang Bank SumselBabel pada Grand Final Proliga 2017 di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Kemenangan ini mengobati kekecewaan tim putri JPE yang dikalahkan Jakarta Elektrik PLN putri di final. Ini merupakan gelar juara pertama kali JPE putra sejak penampilan pertama mereka pada tahun 2012.

Tentu ini menjadi catatan tersendiri, terlebih tim ini diarsiteki langsung Pelatih asal Yogyakarta Putut Marhaento. Jump service yang cepat maupun lambat yang menjadi kunci kemenangan Agung Seganti cs, dan menang mudah atas Palembang Bank SumselBabel.

"Kami memang siapkan jump service cepat maupun lambat selama beberapa hari ini. Sampai berjalan 11-0 (di set ketiga) itu juga tidak disangka, hanya instruksikan yang penting bola keras masuk dan masuk ke tempat lawan," Putut memberi penjelasan soal kemenangan timnya.

"Tapi ketika bola pelan pun lawan juga tidak bisa ambil, kesalahan-kesalahan lawan seperti ini yang memudahkan kami untuk raih poin. Mungkin mereka juga beban besar juga di babak empat besar sering kami kalahkan," imbuh Putut.

Terkait dengan perlawanan Palembang Bank SumselBabel yang cukup sengit di set pertama hingga selisih dua poin, menurutnya hanya kekhawatiran awal. Terlebih stamina Aji Maulana cs ternyata hanya bertahan di dua set awal.

Tak mau kehilangan kesempatan, pria yang sebelumnya melatih tim Pekan Olahraga Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (PON DIY) itu pun memberikan instruksi kepada anak didik untuk bermain lebih sabar dan percaya diri.

Sementara pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais mengatakan partai final hasilnya di luar dugaan. Tim lawan diakui sangat istimewa dengan jump service, sehingga timnya tidak bisa menyerang karena tekanan yang diberikan.

Atas hasil tersebut, untuk kedua kalinya Palembang Bank SumselBabel gagal meraih gelar juara di tahun ganjil. Padahal pada tahun 2011 dan 2013, tim ini selalu berhasil menjadi kampiun Proliga. Hanya saja di tahun 2015, tim ini berada di peringkat lima, dan pada tahun 2017 ini mencoba bangkit kembali dengan menembus babak final.

"Mulai putaran pertama sampai grand final ini artinya ada upaya antisipasi, tapi kembali semua yang diantisipasi pun kadang tidak berjalan, karena dalam permainan semua bisa terjadi," imbuh Samsul Jais.

0 komentar:

Posting Komentar